LAMPUNG - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Jumat, 9 Mei 2025.
PKS ini menandai awal kemitraan strategis dalam bidang pendidikan, riset kebijakan, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan berlangsung dalam momentum Kuliah Umum bertema “Diplomasi Indonesia Melalui OECD”, yang juga dirangkaikan dengan sesi kuliah tamu dari pejabat tinggi kementerian dan Kanwil Bea Cukai.
Acara ini dihadiri langsung oleh Dr. Ferry Ardiyanto, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian, bersama delegasi kementerian. Mereka disambut Dekan FISIP Unila Prof. Dr. Anna Gustina Zainal, M.Si., didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama, Prof. Dr. Noverman Duadji, M.Si.
Dr. Ferry Ardiyanto dalam sambutannya menyampaikan, kerja sama ini bukan hanya bentuk komitmen antar-lembaga, tetapi langsung diarahkan pada implementasi nyata:
“Melalui kerja sama ini, kami langsung membuka peluang magang bagi mahasiswa FISIP Unila di lingkungan Kemenko Perekonomian. Tak hanya itu, kami mendorong SDM terbaik dari kampus ini untuk menempuh studi doktoral, terutama dalam bidang kebijakan ekonomi dan pembangunan,” ujarnya.
Kegiatan kuliah tamu yang digelar di Auditorium FISIP menjadi pintu pembuka perkenalan lebih dekat antara sivitas akademika dengan para pejabat Kemenko Perekonomian serta perwakilan Kantor Wilayah Bea dan Cukai.
Topik yang diangkat mencakup arah diplomasi ekonomi Indonesia dalam proses aksesi ke OECD, tantangan reformasi struktural, hingga kontribusi generasi muda dalam pembangunan nasional.
Prof. Dr. Anna Gustina menekankan, kerja sama ini akan memperkuat posisi FISIP sebagai mitra reflektif dalam mendukung reformasi ekonomi Indonesia.
“Kami berkomitmen menjaga kemitraan ini tidak hanya pada tingkat institusional, tetapi juga menjadikannya ruang pembelajaran konkret bagi mahasiswa dan dosen kami. Kolaborasi ini harus menjadi jalan dua arah yang menguntungkan semua pihak,” tegasnya.
Adapun Prof. Dr. Noverman Duadji sebagai pengampu bidang akademik dan kerja sama, turut mengawal agenda strategis ini, termasuk memfasilitasi peluang riset kolaboratif, pertukaran dosen, dan penguatan zona integritas di FISIP Unila.
PKS ini mencakup berbagai program, seperti pertukaran dosen, seminar bersama, publikasi ilmiah, hingga pelaksanaan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM). Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menjadi motor penggerak peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kebijakan publik berbasis bukti menuju visi Indonesia Emas 2045.
Silahkan Berikan Komentar Anda