Bandar Lampung — Aksi unjuk rasa kembali digelar oleh Puluhan Muda Mudi Kota Bandar Lampung pada Senin (28/4), menuntut solusi konkret dari Wali Kota Eva Dwiana terkait persoalan banjir yang terus berulang.
Puluhan massa berkumpul di depan Gedung Pemerintah Kota Bandar Lampung sambil membawa berbagai spanduk bertuliskan “Jangan Perkosa Hak Kami Rakyat Bandar Lampung” dan “Pemerintah Tidur Nyenyak, Rakyat Berenang di Pekarangan”, sebagai bentuk kekecewaan atas lambannya penanganan banjir.
Koordinator lapangan aksi, Wahyu, menyatakan bahwa ini merupakan aksi keempat yang mereka lakukan, namun belum ada respons berarti dari pihak pemerintah kota. “Sampai hari ini pemerintah belum menunjukkan itikad baik untuk menemui kami. Sebaliknya, kami justru dihadapkan dengan tindakan represif aparat. Hari ini saya kembali terluka, begitu juga teman-teman saya,” ujarnya.
Ia menegaskan aksi ini akan terus berlanjut hingga pemerintah memberikan solusi nyata dan memenuhi hak-hak masyarakat. Wahyu juga menyampaikan bahwa pihaknya menolak tawaran pertemuan terbatas dengan dua hingga tiga orang perwakilan. Mereka menuntut agar Wali Kota Eva Dwiana turun langsung berdialog terbuka dengan warga.
Aksi ini juga membawa lima poin tuntutan utama yang mendesak penyelesaian banjir secara menyeluruh di Kota Bandar Lampung.
Salah satu peserta aksi, Zaskia Melisa, turut menyuarakan kekecewaannya terhadap minimnya pemberitaan dari media lokal. “Saya bingung, kenapa media-media lokal seolah bungkam terkait persoalan banjir ini,” ujarnya. Namun, Zaskia menegaskan bahwa pernyataan itu ia sampaikan berdasarkan penilaian pribadi dari pantauan media sosial, dan tidak bermaksud menuduh lembaga pers manapun.
Silahkan Berikan Komentar Anda