Lampung Tengah – Pemerintah Provinsi Lampung bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melaksanakan Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa Tingkat Regional Provinsi Lampung Tahun 2025, bertempat di Nuo Balaq, Kabupaten Lampung Tengah, Minggu (3/8/2025).
Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Ahmad Syaifulloh, SH, MH, mewakili Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Workshop ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kepala BPKP Provinsi Lampung Nomor PE.13.02/S-911/PW08/3/2024 serta merujuk pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut anggota DPD RI Dapil Lampung Almira Nabila Fauzi, Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Purwadi Adhiputranto, Direktur Pengembangan Ekonomi Desa Dewi Yuliani, Kepala Dinas PMD Provinsi Lampung Saipul, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, para camat, ketua APDESI, lurah, dan kepala desa dari berbagai kabupaten.
Dalam sambutan yang dibacakan Ahmad Syaifulloh, Gubernur Lampung menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa. Dengan tema “Pengelolaan Keuangan Desa yang Akuntabel dalam Rangka Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Daerah dan Perangkat Desa”, workshop ini diharapkan dapat:
1. Mendorong penguatan penyelenggaraan pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel.
2. Meningkatkan pembangunan serta pemberdayaan sumber daya manusia di desa.
3. Mengembangkan usaha ekonomi produktif sesuai kewenangan desa.
4. Mendorong transformasi ekonomi desa yang berkelanjutan.
“Dana desa merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk memajukan pembangunan desa. Desa diberi kewenangan otonomi sekaligus sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya menyampaikan apresiasinya karena kabupaten yang dipimpinnya dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan tingkat regional ini.
“Kami merasa tersanjung Lampung Tengah dipilih menjadi lokasi workshop dengan jumlah peserta sekitar 250 orang dari Lampung Tengah, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Utara, dan Pesawaran. Kehadiran para inspektur, BPKAD, dan DPMD baik kabupaten maupun provinsi semakin menambah bobot kegiatan ini,” ungkapnya.
Ardito menambahkan, semangat gotong royong masyarakat Lampung Tengah menjadi modal penting dalam pembangunan desa. “Setiap Jumat masyarakat bergotong royong dan terus berbenah. Dengan dana desa yang dikelola bijak, kami ingin desa-desa di Lampung Tengah mampu bersinergi untuk maju,” tutupnya.