BANDAR LAMPUNG – Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025 resmi dibuka pada Rabu (1/10/2025) di Aula MAN 1 Bandar Lampung.
Ajang bergengsi ini berlangsung selama dua hari, 2–3 Oktober 2025, dengan pusat kegiatan di MAN 1 Bandar Lampung dan MTsN 2 Bandar Lampung, mengusung tema “Islam dan Teknologi Global: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global.”
Gubernur Lampung yang diwakili Staf Ahli Gubernur, Dr.Lukman Pure, dalam sambutannya menegaskan pentingnya dukungan semua pihak agar Provinsi Lampung siap menjadi tuan rumah ajang berskala nasional.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mengantarkan Lampung berprestasi hingga tingkat nasional. Namun tentu butuh dukungan penuh, baik dari segi fasilitas maupun infrastruktur, seperti transportasi, hotel, dan penerbangan. Insyaallah, Gubernur berkomitmen meningkatkan SDM melalui pendidikan, kesehatan, dan pembangunan di berbagai sektor,” ujarnya.
Kepala MAN 1 Bandar Lampung, Drs.H. Lukman Hakim,S,Pd,MM, menyampaikan bahwa OMI menjadi wadah penting untuk mengukur kualitas pendidikan madrasah dari tingkat provinsi hingga nasional. Tahun ini, jumlah peserta dari Provinsi Lampung mencapai 270 siswa, yang terdiri atas:
• 90 peserta jenjang MI/SD,
• 135 peserta jenjang MTs/SMP,
• 45 peserta jenjang MA/SMA.
Para peserta akan bersaing memperebutkan tiket menuju OMI Tingkat Nasional yang dijadwalkan berlangsung awal November 2025 di Provinsi Banten.
“Dari MAN 1 Bandar Lampung, ada 11 siswa yang ikut serta.
Kami mohon doa agar beberapa di antaranya bisa lolos mewakili Lampung di tingkat nasional,” ujar Lukman optimis.
Adapun cabang lomba yang dipertandingkan dalam OMI 2025 meliputi:
• Jenjang MTs/SMP: Matematika, IPA, dan IPS terintegrasi.
• Jenjang MA/SMA: Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, dan Geografi, dengan integrasi keilmuan umum dan agama.
Tahun lalu, dua siswa MAN 1 Bandar Lampung berhasil melaju hingga tingkat nasional di bidang Fisika dan Geografi. Lukman berharap prestasi itu bisa meningkat tahun ini.
“OMI bukan sekadar kompetisi, tapi juga membawa pencerahan dan dampak positif bagi kualitas pendidikan di Lampung. Harapan kami, indeks kepuasan masyarakat terhadap dunia pendidikan meningkat melalui ajang ini,” pungkasnya.(Yl)