Bandar Lampung – Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, memimpin Apel Tiga Pilar yang digelar di Lapangan Saburai, Jalan Sriwijaya, pada Senin pagi (30/6).
Apel ini menjadi sorotan publik karena dilaksanakan di tengah isu keamanan menyusul pengungkapan kasus perakitan senjata api dan ribuan amunisi ilegal di wilayah Kemiling.
Dalam arahannya, Wali Kota yang akrab disapa Bunda Eva itu menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, TNI, dan Polri dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Kota Bandar Lampung.
“Alhamdulillah hari ini kita apel tiga pilar: pemerintah, Polres, dan TNI. Supaya seluruh pamong yang ada di lapangan dapat menjaga ideologi, kebersamaan, dan bersatu padu meningkatkan keamanan lingkungan,” ujar Eva Dwiana.
Ia juga menekankan pentingnya deteksi dini serta koordinasi dari tingkat paling bawah, seperti RT dan lingkungan, guna mencegah kejadian serupa terulang.
“Bunda juga sampaikan soal fungsi dan tugas masing-masing. Kalau kita bergerak dari bawah, insyaAllah semua bisa terjaga. Kolaborasi Polri dan TNI akan menciptakan situasi yang aman dan damai,” tambahnya.
Apel ini menjadi bagian dari langkah cepat Pemkot Bandar Lampung merespons kasus perakitan senjata api ilegal yang baru saja diungkap oleh Ditreskrimum Polda Lampung. Kasus ini disebut sebagai peringatan keras bagi seluruh elemen masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
“Itu sudah ditangani, tapi kita tidak boleh lengah. Kasus itu harus jadi patokan. Siapapun yang ada di Bandar Lampung, RT-nya harus tahu. Kita tidak mau kecolongan,” tegas Bunda Eva.
Ia meminta seluruh pamong, mulai dari kelurahan hingga lingkungan, untuk aktif melakukan pengawasan dan menjalin koordinasi erat dengan aparat keamanan.
“Kita jadikan kota ini terbaik dari segi keamanan. Ini tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
Apel Tiga Pilar diharapkan mampu memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menciptakan situasi kondusif dan aman di Bandar Lampung, serta menjadi momentum kebangkitan semangat gotong royong menjaga keamanan lingkungan.